Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Teknik Penyuntingan Berita

 

Editor, atau editor teks, adalah editor yang bertanggung jawab untuk membaca, mengedit, dan menambahkan judul berita ke skrip berita. Tugasnya adalah mengoreksi ejaan, tanda baca, bahasa, dan gaya pencetakan. Mengedit berita surat kabar memainkan peran yang sangat penting. Tata letak dan tampilan surat kabar biasanya tergantung pada keahlian editor dalam teknik penyuntingan.

Menurut (Soehoet, 2003) istilah penyuntingan berasal dari bahasa Inggris yang artinya edit. Redakturlah yang mengubah naskah berita atau naskah opini menjadi salinan berita. Redaktur kreatif tim redaksi membawa fantasi baru kepadanya sehingga penyajian berita mendapatkan respon yang menyenangkan dari pembaca. Mengedit pesan tidak hanya berarti memotong pesan dan memasukkannya ke dalam kolom yang tersedia. Namun, berhati-hatilah dengan cara Anda mengedit dan mengedit pesan. Ini adalah dua hal terpenting saat membuat edit pesan. 1) Menghindari kesalahan: (a) ejaan dan pola kalimat yang salah, (b) kesalahan de facto, (c) struktur pesan yang salah. 2) Perhatikan bahwa tidak diinginkan: (a) memasukkan unsur opini, (b) mengulang kata atau frasa yang tidak diinginkan, (c) memodifikasi tanpa meninggalkan fakta, (d) berpotensi kata atau Penyebab pencemaran nama baik yang membuat frasa tetap ada, atau salah eja judul dan nama pemberi tahu, (e) koreksi dan prediksi pesan usang atau sudah diterbitkan, (f) input pesan salah Pencegahan/koreksi akurasi pesan.

Tugas dan ciri-ciri di atas berarti bahwa editor yang melakukan fungsi penyuntingan haruslah seorang jurnalis yang mengenal karyanya dan memiliki pengetahuan yang luas tentang bahasa dan hukum pers (Assegaff, 1982). Dari; (a) Redaktur bertanggung jawab untuk memilih dan mengevaluasi berita yang diterima atau diterbitkan, melakukan semua tugas redaksi, membentuk dewan penasehat redaksi, memimpin redaktur, dan bertanggung jawab atas isi surat kabar, (b) Redaktur make-up bertanggung jawab untuk memusatkan semua berita yang diterbitkan dan gambar, diedit oleh tim redaksi dan diterbitkan di surat kabar. Kemudian tentukan letak/lokasi (layout) penyajian berita tersebut. Editor rias bertanggung jawab atas kebaikan dan kejahatan, apakah dekorasi halaman surat kabar menarik atau tidak. (c) Copy Reader bertanggung jawab atas kesalahan faktual dan mengetahui struktur/bentuk dan metode berita. Pesan akan ditulis. Bertanggung jawab atas pencemaran nama baik, penghinaan, dan kesalahan ketik. (d) Seorang jurnalis yang misinya menjelaskan interpretasi peristiwa penting terkini, memperjelas latar belakang berita terkini, dan menganalisis kemungkinan peristiwa. Dari penjelasan teori ini, penulis menyimpulkan bahwa mengedit naskah berita membutuhkan orang yang benar-benar berpengalaman. Ia tidak hanya dapat mengungkapkan gagasannya (secara lisan dan tulisan), ia juga dapat menggunakan tanda baca, ejaan, dan berbagai keterampilan lain yang berkaitan dengan pekerjaannya.

Dapat penulis memahami dengan klasifikasi karya. Bidang edit dijalankan oleh editor meja/bidang di area menyunting untuk kata, kalimat, dan bahasa yang tidak pantas. Selanjutnya, editor make-up (layout) dan editor teks yang mengantisipasi kebingungan dan kesalahan komposisi pesan dan mengedit gambar dan foto sesuai dengan naskah berita yang dibuat oleh editor. Oleh karena itu, semua pesan yang disajikan oleh media surat kabar tidak sembarangan, melainkan diproses dan disaring oleh redaktur berita.

Di departemen editorial sendiri, hampir semua keterampilan ini digunakan dalam proses kerja. Dalam penerbitan, tugas editor naskah adalah merencanakan naskah yang akan diterbitkan. Cari naskah yang akan diterbitkan. Review naskah yang diserahkan ke penerbit; edit isi atau materi naskah. Memberikan instruksi pengeditan ke editor terkait. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penyuntingan, yaitu menulis tanpa menerapkan kaidah bahasa yang benar, dianggap tidak berhasil, sehingga tentunya dengan persetujuan penulis, memperbaiki kesalahan bahasa naskah dan isi materi. Anda bisa tahu apa yang harus dilakukan. Untuk tujuan (Ariningsih, 2012). "Belajar bahasa tidak sama dengan belajar bahasa," katanya.

Baca Juga:



Posting Komentar untuk "Pengertian Teknik Penyuntingan Berita"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel