5 Manfaat Kerja Part Time bagi Mahasiswa
![]() |
Foto: unsplash.com |
Sobat Nida, dijamin atau tidak dijamin oleh orangtua, seyogyanya saat memasuki usia dewasa, kita sudah mulai memikirkan bagaimana cara mencari uang. Kehidupan sebagai mahasiswa bukanlah masa berleha-leha, namun masa belajar banyak hal dan membangun jaringan. Salah satu caranya adalah dengan mulai memikirkan bagaimana cara mencari uang tambahan, tentu saja tanpa harus merusak kegiatan utama yaitu kuliah.
Jika saat ini kita adalah seorang mahasiswa yang juga berkerja, jangan memandang diri terlalu rendah dan membanding-bandingkan dengan kehidupan teman yang begitu menyenangkan. Kuliah sekaligus bekerja, walaupun hanya sebagai freelancer, sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi pembentukan emosi dan karakter kalian.
1. Belajar untuk tidak egois dan mengenal beragam karakter
Biasanya, seseorang yang masih berusia belasan memiliki ego tinggi, yang ada dalam pikirannya hanyalah “bagaimana aku” bukan “ bagaimana orang lain”. Keegoisan tersebut akan semakin tinggi manakala seorang “bocah ingusan” tersebut jarang sekali bergaul dan membaur dengan lingkungan. Sikapnya terlalu saklek karena sehari-hari hanya bergaul dengan teman-teman yang selevel dengannya. Padahal, di dunia nyata, kalian tidak selalu berhadapan dengan orang-orang yang dianggap selevel, namun segala macam orang dengan beragam karakter. Dengan bekerja, kalian dipaksa untuk memahami karakter rekan kerja, pun bila pekerjaan tersebut “hanya” freelance. Egoisme dan rasa “aku” dalam diri akan luntur dengan sendirinya manakala kalian sering bergaul dengan rekan kerja.
2. Belajar “ketimpangan” antara dunia teori dengan dunia nyata
Salah satu “penyakit” mahasiswa adalah terlalu saklek menyejajarkan teori dengan praktik. Padahal, sekalipun banyak persamaannya, teori dan praktik tetaplah berbeda. Teori berkaitan dengan benda mati, sedangkan praktik berkaitan dengan manusia yang sangat subjektif karena memiliki hati. Dengan bekerja sejak kuliah, kalian akan belajar memahami kehidupan sebagai mana adanya. Bukan untuk mengikuti arus, namun untuk mengubah arus secara perlahan tanpa harus menjustifikasikan dengan begitu mudah terhadap orang yang berbeda dengan kalian.
Tahukah kalian, banyak mahasiswa yang ketika kuliah begitu rajin berdemo? Mereka seolah-olah pendapatnya yang paling benar dan yang lain salah. Kemudian, apa yang dilakukannya ketika bekerja atau praktik di dunia nyata? “Ocehan”nya saat demo tersebut tidak terdengar lagi, menguap entah ke mana. Kesadaran yang terlambat akan perbedaan antara dunia nyata dan teori bisa disikapi dengan terjun langsung di dunia praktik sejak awal kuliah. Percayalah, hal itu akan membentuk kalian menjadi orang yang bijak tanpa harus memaksakan pendapat dan pembenaran terhadap orang lain dengan mudah, kelak di masa depan.
3. Belajar bergaul dengan orang-orang dari segala umur, latar belakang, dan karakter
Katanya, salah satu kesulitan mahasiswa adalah komunikasi. Begitu banyak mahasiswa yang ber-cas cis cus hanya dengan kelompoknya saja, namun ketika dihadapkan pada lintas generasi, mahasiswa yang tadinya cerdas seolah berubah menjadi pendiam dan ketakutan. Sebaliknya, tidak jarang ada mahasiswa yang seolah merasa pintar dan menganggap lawan bicaranya tersebut lebih rendah daripada dia, padahal usianya jauh di atasnya. Hal-hal ini tentu saja tidak bisa diubah karena kelak akan menghambat masa depan kalian.
Dengan mulai bekerja selagi muda, kalian sebagai mahasiswa akan dilatih untuk bisa bergaul dengan siapa saja. Jangan merasa lebih pintar ketika bergaul dengan orang yang tingkat pendidikannya lebih rendah daripada kalian. Kalian juga tidak perlu merasa minder ketika bergaul dengan orang yang lebih tinggi atau berprestasi daripada kalian. Tanpa latihan atau kebiasaan, kelak kalian akan kesulitan bila menghadapi hal-hal semacam itu.
4. Belajar menghargai orang lain
Semakin sering seseorang terjun ke “lapangan” atau dunia nyata dan bergaul dengan banyak orang, maka orang tersebut akan semakin memiliki empati tinggi terhadap orang lain. Begitu pula sebaliknya. Kalian pasti sepakat bahwa mahasiswa diharapkan memiliki kebijaksanaan yang lebih sehingga bisa menghargai orang lain, siapa pun itu. Kemampuan diri untuk bisa menghargai usaha orang lain, sekecil apa pun kontribusinya itu, bisa didapatkan dengan bekerja.
Seorang mahasiswa yang terbiasa hidup nyaman dan tidak pernah merasakan penderitaan, biasanya memiliki sikap yang berbeda dengan mahasiswa yang mau terjun langsung ke “lapangan”. Jika kalian sudah menjadi orang sukses, percayalah bahwa kesuksesan kalian ini tidak lepas dari kontribusi dan bantuan bapak supir angkot, tukang ojek, mas-mas di tempat fotokopi, mbak-mbak penjaga warnet, dan masih banyak lagi. Bayangkan bila mereka semua tidak ada, apakah kalian bisa mencapai titik seperti sekarang ini?
5. Belajar dari nol
“Penyakit” lain yang mungkin cukup kronis dari mahasiswa adalah keengganan untuk memulai segala sesuatunya dari NOL. Semuanya ingin instan, dan cepat. Lulus kuliah, kerja mapan, kaya raya, bisa beli ini dan itu, hura-hura, prestise, kehormatan, kebanggaan, dan semuanya. Tentu saja boleh memiliki impian tinggi, tapi impian tinggi tanpa usaha tidak akan berarti apa-apa. Kata pepatah, tidak mungkin ada langkah keseribu bila tidak ada langkah pertama.
Pada intinya, mahasiswa yang juga belajar untuk menghasilkan uang sendiri akan memiliki nilai plus karena mengerti bahwa segala sesuatu di dunia ini, sekecil apa pun itu, harus diperjuangkan. Mahasiswa yang mulai belajar untuk mencari uang sendiri juga akan terhindar dari sikap sombong dengan menganggap bahwa dirinya lebih baik “hanya” karena mahasiswa. Bila saat ini kalian tengah kuliah, mengapa tidak mencoba melirik untuk mencari uang tambahan?
Baca Juga:
https://blog.ub.ac.id/paradigma/2022/05/13/contoh-judul-skripsi-jurusan-teknik-sipil-tentang-air/
https://blog.ub.ac.id/paradigma/2022/05/13/situs-perbandingan-harga-marketplace/
https://blog.ub.ac.id/paradigma/2022/05/16/5-aplikasi-android-untuk-mengecilkan-ukuran-video/
https://blog.ub.ac.id/paradigma/2022/05/16/rekomendasi-5-wisata-di-indramayu-terbaru-2022/
Posting Komentar untuk "5 Manfaat Kerja Part Time bagi Mahasiswa"